Tempat berlangsung pendidikan anak pada usia dini dapat dilakukan melalui tiga wadah yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
- Proses pendidikan pertama kali berlangsung dalam lingkungan keluargaKeluarga merupakan institusi terkecil yang memiliki peranan strategis dalam menanamkan pendidikan anak, karenanya keluarga menjadi sumber utama dalam proses penanaman nilai-nilai dan pengetahuan tentang kewajiban serta pengamalan ajaran agama Islam, maka keluarga tidak boleh mengabaikan penanaman moralitas agama. Kesalahan pendidikan dalam keluarga berakibat fatal pada pertumbuhan, anak akan mengalami krisis moralitas, bahkan menjadi ateistik dan mudah dipengaruhi oleh ide-ide yang merusak kepribadiannya.
Menurut Yazlan (1989;151), pendidikan akhlak dalam keluarga merupakan hal yang sangat penting dan fundamental untuk membina generasi muda sehat dan berbudi pekerti luhur serta tangguh menghadapi godaan dan kerusakan moral. Pengalaman keagamaan dan keteladanan orang tua sangat mempengaruhi sikap dan perilaku anak. Pendidikan orang tua yang dilakukan dirumah, akan memberikan pengaruh yang dominan, keluarga merupakan idola anak, sehingga apa saja yang terjadi dalam keluarga akan membekas pada jiwa anak, terutama pada usia dini, hal ini seperti yang diungkapkan ; pengaruh diwaktu kecil jauh lebih besar dan lebih menentukan dalam kehidupan anak dikemudian hari ( Daradjat;1979;46).
- Proses pendidikan kedua berlangsung di sekolah. Sekolah memiliki peranan penting dan strategis dalam upaya mewujudkan anak didik yang cerdas dan berakhlak mulia. Di sekolah, guru merupakan pusat perhatian anak, guru sebagai tolak ukur bagi perangi anak didik,sehingga ada pepatah: ”guru kencing berdiri, anak kencing berlari ”artinya guru sebagai panutan bagi murid. karena pada usia dini, segala tindak tanduk baik sikap, ucapan maupun perbuatan akan ditiru oleh anak didik. Untuk itu budaya di sekolah harus sesuai dengan budaya dirumah, budaya islami harus dipupuk di sekolah, begitu juga sebaliknya. Jika antara budaya rumah dan sekolah berbeda, anak akan kesulitan bahkan bingung untuk mengidentifikasi perbuatan mana yang perlu dicontoh dan ditauladani.
- Proses pendidikan ketiga berlangsung di masyarakat. Lingkungan /masyarakat juga cukup banyak mempengaruhi prilaku anak, dalam masyarakat akan ditemui berbagai budaya, dimana sikap dan perilaku memiliki karakter yang beragam, baik prilaku positif maupun negatif akan dilihat oleh anak, baik disengaja maupun tidak disengaja, hal tersebut akan memberi pengaruh pada memori anak. Untuk menghidupkan pola masyarakat yang religus dan masyarakat yang baik menjadi suatu kemestian bagi semua pihak, sehingga tumbuh masyarakat harmonis dan teratur.Sehingganya, perlu diciptakan motode yang menarik minat anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, mungkin saja metode menceriterakan tokoh-tokoh agama yang berhasil membina umat, pemimpin yang Islami, pemuka-pemuka yang berkepribadian dan sebagainya.
Penulis: Drs. H. Rasyidul Basri, M.A
Judul: Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam
Sumber Link: https://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=442:pendidikan-anak-usia-dini-dalam-perspektif-islam&catid=41:top-headlines&Itemid=158
No responses yet